Senin, 01 Oktober 2007

Ibu

Renungan Tuk Kita Semua


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Saya mencoba mengangkat cerita yang saya dapat dari email, entah awalnya dari siapa ?, tetapi ketika saya membaca isinya, membuat saya terharu..sangat menarik tuk di simak dan di renungkan..,


Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula. Kita mulai ceritanya….,

Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah sakit di Jakarta . Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.

Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu". Sayapun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankah setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya" Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil.""Memang harganya berapa dok?" Tanya saya.

Dokter itu dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik." "Haahh 12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil".

Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir dipipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan."

"Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." Jawab dokter.

Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruang ICU. Saya melakukan sholat dan saya berdoa, "Ya Allah Ya Allah...aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balas dan aku pun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas.


Ya Allah... gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Allah.Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepadaMu Ya Allah. Sembuhkanlah istriku.

Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini."Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga yang miskin. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uangitu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayarSPP, sisanya saya gunakan untuk jajan.

Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbataberkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangku kualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku.

Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu. Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuanYang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu."Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya.

Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu, apakahibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?"

"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualatyang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran airmata mengalir di pipi. Sambil terbatasaya berkata,"Ibu, maafkan saya... yang ngambil uang itu saya,bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf...saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu."Suasana hening sejenak.

Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "YaAllah pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, akumaafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh."Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya.

Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya diruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata."Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter."

Apa yang bisa kita renungkan dari cerita di atas ? saya kembalikan kepada rekan-rekan blogger…

Terima Kasih

Wassalam





Ha ?? Pe Er lagi ??!

Hiks akhirnya kejadian juga dapet Pe Er lagi..,yang pertama dari Mba Woelan ( Woelanku ) trus dari Mama Onny ( Mamanya Dipta ) dan yang terakhir dari gita ( Gita Igiets ) ini yg keberapa yach Pe Ernya ??? saking banyaknya jadi binun..!! seperti kata semboyan banyak saudara banyak rezeki juga jadi banyak Pe Er dech…,gpp kok, saya ikhlas mengerjakannya, asal yang baca juga ikhlas ngebacanya..so jgn bosen !!


Pe Ernya hamper sama dengan yg kemarin, jd Pe Ernya saya gabung ajah jadi satu..



8 Thing About Me
4 Good & 4 Bad


Good

1. Pehatian ma Keluarga, apalagi ma Ammar dan Bundanya..dan untuk semua orang
2. Gak Bisa Diem, pengennya beres-beres rumah terus….dah naluri kali yach ?
3. Pemaaf, gak bisa marah lama2….soalnya dosa segh ! hihihihii…
4. Gak Tegaan, saya orangnya suka gak tega kalo ngeliat orang susah apalagi ngeliat anak kecil..hiks….


Bad

1. Gampang Lupa, ini adalah penyakit bawaan negh..,gimana yach cara ngobatinnya?
2. Gampang Marah, saya gampang banget marah ma orang yang ngeselin dan kadang suka cari gara2..!
3. Katanya Kalau Tidur Ngorok, huahahahaa…mungkin karena kegemukan kali yach….( itu kata bundanya Ammar loch ).
4. Kalau Makan suka Lupa Nawarin, namanya juga gampang lupa jadi harap maklum…! Hihihihiiii…..maap yach..

Mba Woelan, Mama Dipta, & Gita ..udah kali yach Pe Ernya..please jangan di strap !!?? kira2 dapat ponten berapa negh??


Yang 8 habit sudah pertama kali saya kerjakan, mohon tuk Gita jangan kecewa yach !


Posted By Koz @ Renungan & Pe Er lagi negh – Okt 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar